Showing posts with label Personal. Show all posts
Showing posts with label Personal. Show all posts

October 16, 2021

Prektish Mac Perfekt

Setelah kurang lebih 2 bulan memulai usaha Cleantronics, Alhamdulillah udah mulai keliatan titik terang jalan keluar dari kemiskinan kalau usahanya lumayan berkembang. Ya emang bukan dari kacamata Hary Tanoe ya. Duh, tonjok ni.

Laptop-yang-katanya-bersih

Satu bulan pertama banyak pesanan dari teman dan keluarga. Bahkan laptop-laptop dirumah yang ga bisa dipakai aja saya bersihin biar feed Instagram rame 😅 Kemudian bulan berikutnya udah mulai ada yang order lewat Facebook dan Google Maps, woah bahagianya dan ga nyangka bisa organik secepat itu. 

---

Jadi saya sengaja, diawal-awal banyak bongkar pasang laptop di rumah yang udah ga kepake lagi alias rusak. Saya preteli, bongkar-pasang, bersihin, dan foto-foto buat instagram. Sekalian belajar bongkar laptop yang baik dan ga patah-patah gimana. Dan ternyata benar, 1-2 laptop awal-awal yang saya preteli banyak yang patah. Ntah karena emang udah usianya, atau ada aja yang saya bongkar paksa padahal ada baut yang lupa dilepas.

Definition of ngeri-ngeri-sedap

Ya untungnya itu laptop rusak yang saya bongkar, bukan laptop konsumen. Fyuuuh! Cuma emang riskan kalau dapat laptop konsumen yang umurnya udah lebih 10 tahun, kemudian sering dibongkar dengan tidak senonoh, karena insyaallah rawan patah.

Jadi setelah 20an laptop yang saya bongkar, saya dapat kesimpulan, bahwa:

Semua laptop itu mudah dibongkar, mudah dipasang. Kalau susah, berarti ada yang salah. Silahkan Yutupan dulu.

Kalau susah dibuka, berarti masih ada baut tersembunyi yang nempel. Baut yang ntah dimana ini yang menyebabkan casing laptop banyak yang patah. Jadi bener ya, praktek itu bikin perfek. Karena di dunia nyata teori-teorian jarang dipakai, kebanyakan improvisasi sesuai keadaan. Tsaaaah.

Sekian tulisan kali ini, buat yang belum follow instagram @cleantronics boleh follow yah!

October 4, 2021

Agak Grogi

Sebagai pengguna Windows sejak Windows 98, ga pernah terpikir untuk menggunakan OS lain. Udah nyoba Linux dengan berbagai distro seperti Ubuntu dan Elementary, tapi tetap aja ga betah dan ujung-ujungnya balik lagi ke Windows. Ga pernah niat untuk menggunakan mereka secara jangka panjang. 

Waktu kuliah juga beberapa semester diajarin Linux, tapi ya semata-mata karna tuntutan nilai. Eh iya, ini Windows untuk penggunaan komputer umum ya, bukan server. Kalau server mah, Linux la kemana-mana.

---

Beberapa minggu lalu, ada yang servis Macbook Air dan akhirnya saya berkesempatan nyobain Mac OS. Saya nyobain High Sierra 10.13, setelah beberapa hari pakai sangat terkesan dengan performanya

Penyebab Racun Eppel

Edan! Ini RAM cuma 4 Gb, Intel i5 lawas, SSD, dan cuma pakai integrated VGA aja kok bisa smooth bener performanya. Apalagi berinteraksi dengan touchpad Macbook yang feel and control-nya ga ada yang bisa ngalahin. Macbook yang saya pegang ini Macbook Air 2014 11 Inch. Bukan Macbook ataupun Macbook Pro yang spesifikasinya lebih tinggi.

Sempat kepikiran, apa iya nyobain Hackintosh? Tapi kan ilegal. Beli perangkat Macbook / iMac baru rasanya kemahalan. Kalau beli bekas juga sama aja mahal. Kalau dipikir-pikir ni perangkat Apple bener-bener awet harganya 😅

Dan ya sudah. Sampai situ aja mikirnya. Ga ada tindak lanjut apapun. Karena udah tau ujungnya apa, ga beli 😂

Kotak iMac keren bener yak

Sampai pada akhirnya, beberapa hari setelah pikiran tersebut, saya disuruh om saya untuk ke rumahnya ambil iMac nganggur di rumahnya. Katanya udah 5 tahun sejak baru ga pernah dipakai. Dan akhirnya dihibahkan ke saya. Saya ga bisa nolak, karena beliau juga udah ada iMac yang lebih bagus dirumahnya. Dalam pikiran saya, ini bentar lagi Panji Pragiwaksono dateng sambil ngomong "Kena Deh".

Alhamdulillah, bukan kena prank. Dan tulisan ini perdana ditulis pake Mac OS 😁

September 13, 2021

Wisata 5 Menit

Seperti biasa, setelah Chelsea menang, biasanya saya nulis. Seperti mood booster gitu. Apalagi setelah pembelian Lukaku di musim transfer kemarin. Kayaknya kalau kelamaan nulis Chelsea takutnya pada ga ngerti saya bahas apa ya.

Ok, back to business. Kali ini saya mau cerita tentang wisata 5 menit di Pekanbaru. Bukan tempat wisata, tapi tempat wisata-wisataan.

---

Jadi tempat wisata-wisataan ini berlokasi di salah satu BUMN di Pekanbaru. Jaraknya sekitar 90.000 hasta dari rumah, biasa ditempuh sekitar 120.000 miliseconds. Saya nobatkan kantor ini kantor BUMN yang paling sering saya kunjungi karena mesjid-nya yang nyaman dan ada ATM setor tunainya.

Urungkan niat kalau mau ke ATM sini maghrib-maghrib

Wilayah ini sebenarnya terbatas (karena wilayah kantor), tapi jadi vulnerable karena ada ATM-nya. Kalau alasannya mau ke ATM, insyaallah bisa masuk wilayah ini sama pak satpam. Masalahnya, jarak antara tempat parkir dan ATM itu sekitar 200 meter, bolak balik bisa 400 meter

Bisa kita bayangin, setelah pusing ambil duit terakhir di ATM, terus musti jalan 400 meter ke tempat parkir, mendaki gunung, dan melewati jembatan kayu. Tapi tenang, tempat ini juga memiliki penawarnya, yaitu view yang masyaallah cakepnya. Kalau obat penawar saldo ATM yang dikit, agak sulit nyarinya.

Puncak Wanna-be


Kontur tanah di kantor ini tidak datar seperti kebanyakan wilayah di Pekanbaru. Harus mendaki dikit dulu sekitar 25 derajat. Cukup landai, tapi hati-hati bisa meluncur juga. Buat yang masa SD-nya masih pakai sistem Catur Wulan, sebaiknya cari ATM lain saja ya.

Kedalaman danau tidak diketahui

Untuk meningkatkan adrenalin, bisa lewat jembatan kayu ini. Sepertinya dibuat dengan kayu yang diameter dan tebalnya beragam. Sulit bilang jembatan ini aman bagi mata saya yang awam ini. Tapi ya, setelah berkali-kali lewat jembatan ini emang aman-aman aja sih. Jaring ijo di pinggir jembatan ini juga masih misteri ya fungsinya apa.

Selebar Jembatan

Untuk lebar jembatan, cukup untuk 1 orang ya. Kalau pas-pasan dengan orang lain, yang satu harus ngalah masuk danau sepertinya. Mungkin karena alasan ini juga kenapa jembatan ini seringnya sepi, bahkan karyawannya juga ga mau lewat sini.

---

Jadi intinya, kantor dengan wilayah terbatas seperti ini bisa kita susupi dengan alasan "mau ke ATM pak". Berlaku juga untuk kantor-kantor lain yah. 

August 20, 2021

Hokus Pokus

Saya sulit banget untuk bisa fokus. Gampang terdistraksi dan tidak disiplin. Apalagi dengan kerja freelance seperti saat ini, seluruh bagian waktu rasanya integrated sama kegiatan sehari-hari. Ga ada batasan antara waktu kerja, waktu istirahat, dan waktu keluarga. Semuanya, waktu istirahat yang disambil-sambil.

Dan akhirnya, kebiasaan itu agak berkurang. Sebuah kemajuan.

---

Banyak metode untuk meningkatkan konsentrasi. Nah yang saya gunakan saat ini adalah Pomodoro. Bukan sub-unit Podomoro Group walaupun pada awalnya sempat berfikir demikian. Teknik ini saya catut dari channel Youtube Pak Dosen. Karena bidang pekerjaannya mirip-mirip yaitu ngoding.

Agustus yang loyo

Singkatnya, Podomoro ini secara default seperti ini: "25 menit untuk fokus, 5 menit istirahat, lakukan sebanyak 4 kali". Setelah 4 kali istirahat, maka boleh mengambil istirahat panjang seperti 30 menit sebelum melakukan 1 siklus podomoro lagi.

Terlihat sederhana kan? Cuma perlu 25 menit fokus mengerjakan pekerjaan tanpa gangguan, kemudian 5 menit istirahat. Tapi kalau dikerjakan selama 4 putaran, waktu yang habis untuk fokus 100 menit!

Oiya, 1 siklus podomoro itu sama dengan 4 kali istirahat ya. Waktu 25:5 ini boleh disesuaikan dengan preferensi masing-masing ya. Boleh 35:5 atau 40:10 dan konfigurasi lainnya. Tidak mengikat.

Untuk membantu saya menghitung siklus podomoro, saya menggunakan Chrome Extension, Marinara Podomoro Assistant. Bisa digunakan pada Chrome ataupun Edge. 

---

Catatan terakhir, tidak semua kegiatan cocok dengan metode ini ya. Untuk lebih lengkap bisa langsung nonton video detail Pak Dosen. Selama dalam waktu fokus, sebaiknya jauhkan diri dari smartphone ya. Atau siklusnya bisa gagal.

Untuk menghitung jumlah jam kerja dalam sehari (yang biasanya abstrak atau disambil-sambil), biasanya saya juga mengacu pada waktu podomoro. Saya menargetkan 3 siklus podomoro dalam 1 hari. Artinya 6 jam kerja selama 1 hari. Kasarnya seperti itu hitungannya. 

Teman-teman biasanya untuk fokus pakai teknik apa? 

August 19, 2021

Baru Ingat

Setelah blogwalking beberapa tulisan teman kemarin, saya baru sadar kalau kemarin adalah 17 Agustus. Kelamaan dirumah dan pola tidur yang agak kacau, sukses bikin saya lupa tanggal. Walaupun emang jarang banget saya nulis yang lagi trend pada waktu menulis.

Bisa lihat diblog ini, ga pernah ada cerita covid atau virus corona, Olimpiade Tokyo 2020, FIFA World Cup 2018, atau yang sedang viral-viral. Ga tau kenapa ya, makanya blog ini ya begitu-begitu aja dari dulu.

Sebagai anak IT yang suka dengan teknologi baru, saya sangat menjunjung tinggi nilai paling tradisional dalam menulis blog yaitu sebagai catatan harian. Duh bahasa saya udah kayak Professor Charles Xavier.

---

Akhirnya saya vaksin juga. Setelah menunggu beberapa minggu karena stok vaksin di Pekanbaru habis. Jadi ketersediaan stok diprioritaskan untuk vaksin kedua. Berbeda dengan di Jakarta dan mungkin beberapa kota lainnya, pendaftaran vaksin di Pekanbaru menggunakan cara yang paling tradisional yang ada di muka bumi ini. 

Yaitu dengan cara mendatangi RSUD pagi-pagi buta, kalau ada stok maka bisa vaksin. Kalau tidak, cek lagi esok harinya

Sertifikat yang tidak bisa digadai

Ini vaksin-nya bukan di RSUD, tapi di salah satu resto terkenal di Pekanbaru. Sebenarnya vaksinnya hanya untuk internal karyawan resto, tapi karena ada orang dalam, ya akhirnya saya bisa didaftarkan untuk vaksin. All hail orang dalam!

Pengalaman saya saat vaksin ini, jarumnya tipis banget sehingga ga berasa saat disuntik. Beda dengan jarum suntik untuk donor darah. Setelah vaksin juga saya ga ngerasa ada apa-apa.

Nah efeknya baru saya alami setelah H+3 vaksin, dimana mata ngantuk bener. Lebih ke perih sih, jadi lebih nyaman dipejamin. Kalau napsu makan normal, demam meriang juga ngga. Alhamdulillah.

---

Oiya, sertifikat vaksin saya salah nama dan tanggal lahir. Walaupun, jadi Priandy dipikir-pikir juga keren sih. Tapi nama sesuai KTP sepertinya lebih bijak. Untuk tanggal lahir ntah kenapa bisa salah. Apa karena muka saya seperti kelahiran 1975? Udah saya urus melalui email, cuma sampai saat ini belum ada perubahan.

Jadi, teman-teman udah vaksin belum?

August 15, 2021

Susa Tidur

Saya hampir ga pernah berfikir kena penyakit ini. Eh bukan penyakit sih, lebih tepatnya mengalami hal ini. Sulit tidur.

Sejak SMA, tidur larut sudah menjadi kebiasaan saya. Misal ngerjain tugas, main PES, nongkorong minum bandrek, makan sate padeh, sampai nonton Champions League, padahal sudah tau besoknya masih sekolah. Emang beneran deh ini UEFA, sepertinya memiliki tendensi buruk untuk tidak mencerdaskan kehidupan anak-anak Asia. Kok OOT bang?

---

Dulu sempat mikir, kenapa orang bisa sulit tidur ya? Sampai harus beli obat tidur. Lah, tinggal tiduran, picing mata, beberapa menit kemudian tidur. Tidak ada susahnya. Bahkan mungkin bisa tidur dalam posisi duduk khotbah Jum'at. Eh?

Dan akhirnya, saat usia 28 tahun, saya mengerti. Sulit tidur itu permasalahan orang dewasa. 


Berdasarkan hasil riset, susahnya tidur ini didominasi oleh banyak pikiran. Bisa tentang kuliah, pekerjaan, rumah tangga, finansial, hingga rasio gini daerah. Menurut saya, hal ini ga valid. Coba bayangin jika hidup tanpa masalah diatas, Pegadaian bisa bangkrut. Maap tolong abaikan

Untuk mengatasi permasalahan ini, saya udah mencoba berbagai cara seperti tidur ala militer, metode 4-7-8, stretching, makan, mengosongkan pikiran, relaksasi wajah, menjauhkan smartphone, sampai setorin mata ke kipas angin. Hasilnya tetap saja ga bisa tidur. Padahal, mata ini lelah dan minta tidur.

Perasaan aneh ketika tiduran di kasur, mata merem, tapi ga tidur. Hal yang seperti ini bikin overthinking dan akhirnya saya memilih untuk membuka laptop lagi mengerjakan apa saja yang bisa dikerjakan alias yutupan. Overthinking itu berat, biar Pak Luhut saja.

Mungkin selanjutnya yang perlu saya coba adalah olah raga. Soalnya, kalau olah data kerjaan tiap hari.

Ada teman-teman yang kesulitan hidup eh tidur juga?

August 12, 2021

Aembek

Langkah besar, dimulai dengan langkah yang kecil. Seperti tulisan ini.

Setelah beberapa puluh kali hiatus yang mungkin kalau dihitung lamanya bisa mencapai setengah umur blog ini. Kalau blog lain terkenal dengan gaya menulis atau kategori tulisan, sedangkan saya mungkin terkenal karena seringnya hiatus. Sok-sokan terkenal ceritanya.

---

Okay, setelah 5 bulan berjibaku dengan dunia non-fiksi, sudah pasti banyak pengalaman baru untuk ditulis. Hari ini hari yang paling tepat untuk mulai menulis lagi, karena hari ini Chelsea JUARA! Adem bener jiwa raga kalau memulai hari dengan Chelsea juara begini. 

Sepertinya cukup dulu untuk tulisan di pagi hari ini. Beberapa minggu ini, pola tidur udah kayak bukan manusia normal dimana tidur pagi, kerja malam. Udah kayak supir truk oleng

Katanya juga gapapa nulis dikit-dikit, yang penting kontisten.

March 17, 2021

Out of My Expertise

Pada suatu hari yang indah, dengan niat mencari cuan di bidang uncomfort zone, saya melakukan servis televisi. Hal yang saya rasa bukanlah bidang saya. Tapi, dengan gelar Anak IT yang saya miliki, saya yakin bisa melakukannya.

Tentunya dibantu temen dong. Temen yang jago servis elektronik. Mukegile kalau ga ada backingan.

---

Mulanya, saya minta tolong istri untuk broadcast message ke grup WhatsApp dokter anak kami bahwa saya bisa melakukan servis alat elektronik di tempat. Alhamdulillah, ngefek lho. Setidaknya ada 4 pekerjaan servis yang saya dapat dari grup wasap ini.

Pekerjaan pertama servis mesin cuci. Selesai, dengan pergantian parts.

Pekerjaan kedua servis fan ceiling. Selesai, dengan modifikasi kabel.

Pekerjaan ketiga servis CCTV. Selesai, dengan pergantian parts.

Pekerjaan keempat yaitu servis televisi. Selesai, dengan penuh air mata.

---

Kami menyanggupi perbaikan servis televisi ini dengan bermodal video Yutub. Setelah kami telusuri beberapa video, dan kami yakin bisa melakukan servis ini.

Polarizer Mengkerut

Kerusakannya yaitu polarizer mengkerut yang kemungkinan disebabkan usia televisi yang sudah tidak muda atau televisi yang terus-terusan hidup menyebabkan lapisan polarizer mengkerut. Bahasa awamnya LCD rusak.

Jadi ganti polarizer ini reparasinya mudah. TV dibuka, kupas polarizer yang rusak, dan terakhir ganti lapisannya dengan lapisan polarizer yang baru. Saya liat di yutub, dengan bermodal obeng, sampo bayi, dan kartu ATM. Metodenya sama persis seperti ganti anti gores di handphone, cuma ini layarnya 32 inci.

Dengan tingkat kepo yang tinggi, saya membongkar televisi itu sendirian tanpa bantuan teman saya. Dari sini sudah keliatan klimaksnya seperti apa. Kepo yang membawa petaka yang menyebabkan televisi yang awalnya tidak-rusak-rusak-amat, jadi rusak banyak. LCD-nya jadi beneran rusak.

Petaka is typing...

Singkatnya, fleksibel televisi (T-Con) dari controllernya kegencet casing televisi pas saya memasang televisinya, sehingga menyebabkan sebagian layar hitam atau blank karna tidak dapat signal. 

Perlu diketahui, bahwa televisi yang rusak ini usianya sudah 10 tahun dan sangat sulit mencari parts-nya. Karena panik, saya coba menghubungi beberapa servis televisi terdekat, setidaknya ada 2 tempat servis spesialis televisi. Dan hasilnya kedua-duanya hands up terhadap masalah ini.

---

Tidak ada solusi lain, akhirnya saya menghubungi konsumen dan menyebutkan bahwa ada kecelakaan kerja yang menyebabkan televisinya semakin rusak. Sebagai komplimen dan permintaan maaf, saya pinjamkan televisi saya agar konsumen bisa menonton televisi di rumahnya. Alhamdulillah, konsumennya mau menerima penjelasan saya bahwa televisinya butuh waktu yang agak lama di UGD.


Setidaknya 2 bulan lebih saya mencari parts televisi ini. Sampai pada akhirnya, saya berencana rugi dengan membeli televisi yang persis sama seperti yang rusak. Hampir tiap hari saya cari di marketplace dengan keyword yang sama "Toshiba Regza 32" atau "32PB1E". Dan akhirnya, ketemu di Jakarta. 

Awalnya saya ketemu di OLX, terus saya rayu-rayu agar bisa transaksi di Topokedia. Tentu saja saya sebutkan permasalahannya apa dan mengapa saya butuh televisi tersebut. 

---

Setelah televisi datang di sore hari, dan ternyata televisinya beneran mulus lengkap dan berfungsi normal. Ya sudah, akhirnya televisi tersebut langsung saya antar ke rumah konsumen saya. Tentu saja, biaya servis tetap dibayar dong. Alhamduilillah. Walaupun saya takutnya tidak dibayar karena waktu pengerjaan yang lama. Oiya ini televisi yang saya dapat beneran televisi yang exacty the same model. How lucky?!

Anboksing

Jadi uang yang saya terima yaitu 650.000 dengan biaya pembelian televisi baru 900.000. Artinya saya nombok atau rugi sekitar 250.000. Tapi, (untungnya) saya dapat televisi yang mesinnya bagus walaupun LCD nya rusak

Saya masih yakin televisi ini masih bermanfaat, jadi saya jual 2 mesin utamanya di Topokedia. Setelah 2 bulan menunggu, akhirnya parts tersebut laku terjual dengan harga sekitar 350.000.

---

Ternyata saya masih untung sekitar 100.000 dan pengalaman berharga bahwa saya tidak cocok jadi tukang servis elektronik. Another plot twist of my life.

Semoga teman-teman bisa ambil manfaatnya, ya.

March 15, 2021

Bukan Unicorn

Setelah mengabdi kurang lebih 4 tahun 3 bulan di pemerintahan urusan perencanaan pembangunan daerah, pada akhirnya bulan Mei Tahun 2019, bertepatan dengan hari kerja terakhir di bulan Ramadhan, saya memutuskan untuk resign.

Pura-pura kerja

Kata orang, comfort zone itu adalah tempat yang paling buruk untuk berkembang.

Sebagai anak IT, saya resign di puncak comfort zone saya. Ketika seluruh proses bisnis perencanaan pembangunan sudah saya rampungkan dalam bentuk aplikasi sehingga tidak ada proses manual lagi.

Padahal karena gajinya juga kurang sih. Hahaha.

---

Bekerja di pemerintahan bagian perencanaan daerah mengajarkan saya bahwa perencanaan itu sangat penting dan ilmunya bisa digunakan pada dimensi apa saja seperti perusahaan, lembaga, organisasi, bahkan diri sendiri. Pastinya, saya tidak mungkin resign tanpa rencana yang matang.

Saya berencana untuk membuat perusahaan startup software house khususnya di bidang tailored software. Beruntungnya saya, pelajaran saat kuliah dulu, bisa diimplementasikan dengan skala yang lebih luas dengan pengguna yang banyak dan beragam. 

Tentunya, saya tidak sendirian. Saya mendirikan perusahaan ini dibantu dengan 2 rekan teknis dan 1 investor. 

---

Paling awal, tentu saja modal usaha. Modal pendirian perusahaan kami ini bisa dibilang minim karena investor sudah memiliki beberapa perusahaan yang bisa dipinjamkan resource-nya seperti kantor dan komputer. Hal ini sangat membantu sehingga alokasi dananya bisa kita alihkan ke bagian marketing atau pemasaran.

Kantor pertama kami

Saya ingat, modal awal perusahaan hanya untuk membeli laptop medium-spec, kursi, meja, dan beberapa web template. Printer kami coret dari pembelian modal, karena saya sudah punya printer awet untuk kantor kami. Printer yang sudah saya pakai sejak tahun 2014, yaitu HP Deskjet Ink Adventage 2020hc. Saya bahagia banget pakai printer ini karena hemat dan tangguh. Bayangin aja 1 cartridge bisa untuk cetak 3 rim kertas 😍

Usianya sudah 7 tahun, stay strong

Saran saya buat teman-teman yang merintis usaha startup, printer hemat itu sangat penting. Banyak banget dokumen yang perlu dicetak saat merintis perusahaan seperti mencetak surat penawaran, profil perusahaan, receipt, invoice, dokumen perizinan dan yang lainnya. Jangan sampai baru nyetak 1 profil perusahaan, tintanya sudah habis. Bisa-bisa pengeluaran ATK kita jadi tinggi.

Seluruh dokumen tersebut bisa saja sih nyetak di percetakan atau di warnet. Tapi percayalah ketergantungan sama abang percetakan itu tidak ada manfaatnya baik dari segi emosional dan finansial kita.

Sebenarnya saya mau saranin printer yang saya gunakan, tapi sayangnya sudah discontinue. Jadi buat teman-teman yang butuh rekomendasi printer untuk usaha startup-nya, saya sarankan menggunakan HP Deskjet Ink Adventage 2336 All-in-one Printer.

HP Deskjet Ink Adventage 2336 - Credit: Erasupplies

Harganya yang cukup terjangkau sekitar 650ribuan, bisa mencetak hingga 350 halaman (untuk tinta hitam) dan 150 halaman (untuk tinta warna), dilengkapi fitur scanner dan fotokopi. Tentunya logo HP di printer ini juga memberikan rasa aman dan nyaman untuk pelayanan aftersales yang tersebar di seluruh Indonesia. Who can resist this?

Printer laser mungkin lebih cepat dan lebih bagus dalam kualitas cetakan. But believe me, harga printer dan cartridge-nya bisa kita alihkan untuk biaya operasional perusahaan selama 1-2 bulan karena cashflow perusahaan jauh lebih penting, apalagi pada fase awal merintis.

Lagian tidak ada perbedaan waktu pengurusan izin usaha untuk kelengkapan dokumen yang dicetak menggunakan laser 😅

---

Menjalankan perusahaan startup itu berat. Mungkin tidak untuk semua orang. Yang paling mudah dalam prosesnya itu cuma 1, yaitu membuat legalitas perusahaan. Sebenarnya ya sulit juga, karena memerlukan biaya, tenaga dan waktu yang lumayan panjang untuk mengurus akta dan perizinan perusahaan. Bayangin aja itu bagian yang paling mudahnya.

Mengelola tim, hubungan ke klien, mengurus administrasi, pemasaran, membuat produk, layanan purna jual, semua dilakukan secara sekaligus oleh tim yang sedikit. Kalau bisa diasosiasikan, mirip seperti truk Over Dimension Overload (ODOL) viral yang oleng beberapa waktu lalu. 

Truk ODOL - Credit: Berita Papua

Kabar baiknya, tidak sedikit perusahaan startup yang berhasil. Bahkan perusahaan asli Indonesia. Ketika orang lain bisa membangun perusahaan rintisan dan berhasil, mengapa kita tidak bisa?

Dari pengalaman 2 tahun saya menjalankan perusahaan startup ini, saya mendapatkan beberapa pengalaman berharga yang mungkin teman-teman bisa ambil untuk keep up with kardashian perusahaan startup-nya.

Mental Adamantium

Ketika mental baja tidak cukup untuk mendirikan perusahaan startup. Faktor internal dan eksternal tentunya akan banyak mempengaruhi visi kita. Beruntung kalau positive vibes, kalau negative?

Banyak kesalahan dan masalah sudah pasti, tapi harus keep movin’ dan fokus kepada solusi, bukan untuk ditangisi.

Baik Kepada Semua Orang

Berbuat baik kepada teman, lawan, atau bahkan orang yang tidak kita kenal. Kita tidak tau apakah orang tersebut menjadi calon konsumen kita kelak. Ketika kita berbuat baik, besar kemungkinan power of word of mouth terjadi. Karena secara naluri manusia, tentunya kita akan merekomendasikan sesuatu yang baik ketika dihadapkan oleh pilihan.

Perlu diingat bahwa, perbuatan baik kepada orang itu, sebenarnya adalah perbuatan baik untuk kita sendiri.

Tentukan Prioritas

Kelola prioritas sangat penting. Dahulukan yang penting dan mendesak. Cara mengetahuinya gampang dengan metode “Ketika pekerjaan tersebut (akan) menghasilkan uang, maka penting dan mendesak”. Bisa diurutkan berdasarkan banyaknya uang yang (akan) dihasilkan. 

Team Work

Mendirikan perusahaan startup tidak bisa sendirian. Setidaknya kita butuh co-founder 1 atau 2 orang yang memiliki visi yang sama dan siap menemani kita baik di masa senang ataupun sulit. Poin plus apabila chemistry-nya dapet.

If you want to go fast, go alone. If you want to go far, go together. -- African Proverb

Kalimat diatas tidak bohong lho.

Family Support

Last but not least, dukungan keluarga. Pada fase awal, mungkin kita tidak menghasilkan banyak uang untuk keluarga. Mungkin, saat weekend juga masih berjibaku dengan pengembangan produk. Mungkin, bangunnya kesiangan karena tidurnya kepagian.

Segera minta maaf, kemudian minta do’a dan dukungan keluarga. That means a whole world!

---

Perusahaan startup kami belum sebesar Tokopedia, Traveloka ataupun Gojek. Tapi, saya harap beberapa tips ini bermanfaat buat teman-teman yang ingin memulai perusahaan startup. 

Gagal itu biasa, yang luar biasa itu ketika kita bangkit kesekian kalinya dan mengambil pelajaran berharga dari kegagalan kita sebelumnya.

March 10, 2021

Cocor Bebek

Perkenalkan, salah satu tanaman favorit saya, nama panjangnya Kalanchoe Blossfeldiana Variegata. Biasa dikenal dengan nama tanaman cocor bebek. Tanaman ini memegang teguh filosopi mendiang William Shakespeare yang menyebutkan apalah arti sebuah nama. Dengan begitu, bisa diperkirakan bahwa tanaman ini lahir setelah tahun 1564 setelah si mendiang lahir.

Bisa kita simpulkan, bahwa si cocor bebek ini belum ada sejak jaman dinosaurus.

---

Kembali ke topik permasalahan, tanaman ini merupakan salah satu favorit saya. Daunnya 3 warna, berdiri lurus, dan gampang sekali ngerawatnya. 

Posisi tidak menentukan kasta.

Dengan nawaitu yang tinggi untuk membudidayakan tanaman ini, saya melipir ke Google untuk mencari pencerahan. Ternyata, selain jadi tanaman hias, tanaman cocor bebek ini juga merupakan tanaman herbal yang diyakini bisa menyembuhkan penyakit-penyakit ringan seperti batuk, diabetes, dan keseleo. Siapa sangka tanaman cantik ini ternyata bisa beralih profesi menjadi tanaman herbal ketika popularitas di dunia tanaman hias meredup. Mungkin ini salah satu alasan, kenapa tanaman ini bisa berumur panjang, yaitu mampu beradaptasi.

Balik ke cara membudidayakan tanaman ini, yaitu ada 2 cara, yaitu stek batang dan stek daun. Kalau stek batang, rasanya mudah, tinggal potek batang yang ada akar terus ditusuk ke tanah. Seketika akar akan lahir dari bawah batang yang dipotek tadi.

Stek daun Cocor Bebek

Untuk stek daun, saya belum pernah ngelakuinnya. Logika non-ilmuwan saya berpikir, "apa bisa akar tumbuh dari bawah daun?". Ternyata...... bisa! Awalnya saya sangsi bahwa stek daun ini akan berhasil. Maka dari itu, saya potek daun yang udah menguning atau gosong dari tanaman utama, kemudian saya tanam di pot yang berisi tanah bukan dengan amal kebajikan ya.

Setelah seminggu, dari 4 daun yang saya tanam, 2 telah gugur tanpa akar sama sekali. Berbeda dengan 2 daun lain, masih tegap berdiri dengan gegap gempita dengan akar-akar kecil yang tumbuh.

Setelah 2 minggu, daunnya tetap hidup dan telah mengeluarkan akar serabut banyak sekali. Cuma lupa saya potoin. Jadi si daun ini tinggal menunggu waktu saja untuk mengeluarkan batang baru dari tanah. Cihui!

---

Untuk perawatan cocor bebek ini sangat mudah. Tidak perlu sering-sering di siram dan diletakkan ditempat yang terkena sinar matahari. Cuma ga saya jemur kayak anak SMA yang cabut jam pelajaran ya. Tanamannya saya letak di teras yang menghadap ke arah Timur.

Untuk membudidaya tanaman ini bisa dengan 2 cara seperti pada paragraf diatas. Stek batang lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan stek daun. Kalau yang stek daun, saya cukup siram 1 kali sehari dengan air kira-kira 50 - 75 ml.

Jadi tanaman paporit apa yang teman miliki di teras? 

March 8, 2021

Maghribi ya Habibi

Menurut saya, waktu menulis yang paling enak itu setelah maghrib. Sangat personal, tapi beberapa tulisan saya terakhir ditulis pada waktu maghrib. Termasuk tulisan ini.

Ya walaupun seringnya "cari ide" lalu postingnya jam 10 malam :))

Tapi tetep, mulainya setelah maghrib.

---

Sebagai profesi freelancer serabutan dengan jam terbang yang cukup-tidak-begitu-tinggi-tinggi-amat, emang sulit mencari waktu yang pas untuk melakukan hobi. Hobi nulis ya, kalau hobi nyiram tanaman mah ga perlu mikir 😅

Jadi selain ngoding, hobi saya itu menulis, nyiram tanaman, dan fotografi

Ilustrasi maghrib buat yang ga tau 😅

Ok lanjut. Saya udah pernah coba nulis di waktu pagi sekitar jam 09.00 - 12.00 pagi, tapi terlalu banyak distraksi karena dibarengi dengan ngumpulin nyawa nemenin anak makan dan main sampai jam tidur. Kalau disaat pagi, biasanya saya habiskan waktu untuk pekerjaan yang simpel-simpel, seperti sarapan dan tiduran.......

Pernah juga siang, sekitar jam 13.00 - 16.00. Nah ini sebenarnya bisa, tapi tidak bisa dijadikan jadwal rutin karena seringnya keluar untuk beraktivitas. Nasib kalau tidak rutin yaitu sering malas karena tidak disiplin. Jadi opsi siang ini coret.

Lompat ke jam malam setelah jam 22, alias setelah anak lagi mau tidur. Waktu ini agak kondusif karena minim distraksi. Tapi, waktu malam adalah waktu untuk pekerjaan utama yaitu ngoding. Ketika pekerjaan utama dan hobi bentrok, maka sebagai manusia yang sesuai kodratnya, tentu saya lebih memilih pekerjaan utama dibandingkan hobi (menulis).

Nyiram tanaman

Setelah lompat, balik ke jam 17.00 - 20.00, ini adalah waktu terbaik karena waktu itu seringnya jam kosong. Walaupun siangnya beraktivitas, seringnya sore udah pulang kecuali bang toyip. Sekitar 1 jam bisa digunakan untuk istirahat, mandi, makan, nyemil, sambil nyiram-nyiram tanaman. Setelah maghrib dan Isya, biasanya waktu yang lengang untuk dapat mengolah ide untuk menjadi tulisan.

Anak biasanya lagi makan malam, jadi seringnya anteng. Minim distraksi.

---

Buat teman-teman, biasanya gunakan waktu kapan saja buat menulis produktif? Ga berlaku buat full-time writer yak :))

March 5, 2021

Piala Citra

Duh judulnya sangat mencerahkan sekali ya :))

Dulu awal-awal ngeblog, sering banget dapat "award". Jadi award ini dibuat oleh blogger untuk blogger lainnya. Dengan niat silahturahmi, tapi tetep modusnya backlink :))

Cerdas sih, dan ntah siapa yang menciptakannya.

Bisa lihat contoh tulisan award disini: Award Pertamaku

---

Sebenarnya lebih banyak sih tulisan tentang award di blog ini, cuma saya draft semua karena ga kuat bacanya alay parah. Modelnya gini, kita bikin award, terus bagikan ke blogger lainnya dengan syarat pengirim award dikasi link. Mungkin gegara ini juga DA/PA blog ini lumayan tinggi, karena semaian benih-benih jaman purba dulu.


Oiya dulu ingat, sebelum adanya DA/PA, dulu itu kasta sebuah blog ditentukan dengan Google Pagerank (PR). Nilainya antara 0 - 10. Biasanya blog-blog pribadi itu page rank-nya sekitar 1-5, kalau diatas itu kayaknya ga mungkin kalau ga pake tuyul blog-blog hantu yang dikenal dengan Ternak Blog. Ga pernah terjun ke dunia ini jadinya ga tau detailnya seperti apa.

---

Terakhir, buat teman-teman blogger yang mau nangkring di Friend List, boleh komentar di post ini ya. Sertakan url dan nama tautan-nya, ntar saya update di postingan tersebut. Lumayan dapat backlink buat naikin DA/PA blog teman-teman sekalian (ntah ngaruh ntah ngga tapi ya wkwkwk). Syaratnya cuma itu, ga perlu menautkan link blog ini di blog teman-teman. 

Sepertinya teman-teman lama saya di list tersebut udah pada pensiun ngeblog. Butuh di-refresh link-linknya :))

Oiya, buat ngecek-ngecek statistik atau analisa blog, bisa menuju ke link ini ya: Website SEO Checker. Menurut saya cukup lengkap buat teman-teman yang mau me-monetisasi blognya.

March 4, 2021

Membaca atau Menonton?

Ketika di daerah Selatan Indonesia, mengalami kebanjiran, dan Pekanbaru mengalami musim kemarau. Udah seminggu tidak hujan, asap kebakaran hutan sudah muncul di beberapa wilayah Provinsi Riau. Untungnya emang di Pekanbaru belum nampak asap, perkiraan karena pengaruh angin bukan kentut.

Ok, setelah berikrar dengan one day one post kemarin, besoknya udah alpha :))

---

Lanjut ke pembahasan utama. Sejak Youtube booming beberapa tahun yang lalu, popularitas blog semakin turun. Ga ada data kuantitatif sih, tapi ini berdasarkan hati nurani yang bisa menghabiskan nonton Youtube berjam-jam :))

Saya belum tertarik untuk nyoba bikin Youtube. Selain karena peralatan tidak memadai, membuat video yang baik itu emang cukup berat, setidaknya buat saya. Baik dari take video dan post process-nya. Tahun 2014, pernah kolaborasi dengan teman kampus untuk bikin project film pendek. Agak terpaksa emang karena untuk nilai akhir mata kuliah Digital Video Processing. Hasil akhirnya bisa dilihat melalui link Youtube ini ya. Di video ini, saya sebagai kameramen rider nya.


Bagi saya yang suka bikin journal bukan journal akuntansi plis, menulis lebih baik daripada bikin video. Bikin video untuk jurnal pribadi seperti vlog itu rasanya terlalu bar-bar dan bikin tidak menikmati hidup :)) Contoh, misalnya lagi perjalanan ke Eritria. Disaat kita ingin "menikmati" perjalanan, kita harus take video dan memikirkan sudut-sudut aestetik agar videonya bagus buat tayang di Youtube. Oiya, bar-bar disini maksudnya sangat terbuka sekali ya. Kelihatan gitu seluruh sudut pandangnya.

Buat saya yang menjunjung tinggi nilai konservatif tsah, saya lebih suka menulis dan membaca. Kecuali untuk hal-hal tertentu seperti tutorial, unboxing, review dan pemandangan. Selain kategori itu, saya lebih suka membaca. 

Menonton anime atau membaca manga? Saya lebih suka membaca manga karena membaca 1 chapter cukup 3 sampai 5 menit. Dibandingkan nonton anime, saya harus nonton 30 menit. Kalau nonton, kita terpaku untuk melihat secara continuously. Ketika kita skip, kita bisa kehilangan informasi berharga atau bahkan inti cerita. Bayangin nonton anime 30 chapter butuh waktu 900 menit di depan monitor, dibandingkan dengan membaca manga 30 chapter cuma butuh 150 menit.

Dengan membaca. Kita bisa scanning, bagian mana yang kita mau baca. Kita bisa telaah, yang mau kita baca dan tidak kita baca. Terakhir juga kecepatan baca. Orang yang bisa membaca cepat, tentu lebih cepat mendapatkan informasi dan menghemat lebih banyak waktu.

---

Baiklah, ini sebagai pendapat pribadi saja ya. Anggap aja seperti tugas anak SMA untuk membuat paragraf argumentatif secara induktif halah.

March 2, 2021

50 Porsi

Jual makanan menurut saya industri yang lagi bagus-bagusnya. Apalagi dengan aplikasi ojek online seperti Gojek dan Grab, siapa saja jadi bisa punya usaha kuliner asal punya ktp

Udah lama saya dan istri, merencanakan untuk bikin usaha kuliner. Banyak aja hambatannya, mulai dari x factor, fear factor, hingga faktor persekutuan terbesar 😅

---

Dan pada suatu hari gajian setelah sekian lama, berniat untuk memberikan om tante makanan enak gitu. Karena jarang ngasi-ngasi makanan ke beliau padahal beliau baik kali lah. Makanan yang kita kasih adalah Nasi Bakar dengan Ayam Kremesan. Kalo bahasa master chep, Roasted Rice with Chicken Kremes 😅


Karena ybs tidak ada di rumah, jadi makanannya dititipkan ke ART (bukan Anggaran Rumah Tangga ya, plis). Sorenya dihubungi untuk datang ke rumah. Ternyata ngasi tawaran untuk bikin nasi kotak 50 porsi untuk dijadikan sedekah di mesjid. Beliau bilang nasi bakarnya endes cucok mambok unik dan jarang ada di Pekanbaru.

Dikasi waktu 3 hari untuk menyiapkannya. Langsung dengan gegap gempita, saya ambil tawarannya. Padahal istri masih ragu karena masak untuk 50 porsi itu cukup berat. Saya terima dengan alasan untuk jadi pengalaman. 

Oiya, pengalaman yang paling baik itu adalah pengalaman yang dibayar ya. Jangan pernah sia-siakan pengalaman ini. 

Lanjut dalam 3 hari itu kami memulai proses pembuatan nasi bakarnya

---

Hari pertama kami beli ayam, kotak, sendok plastik dan sebuah logo untuk nasi bakar. Pertimbangannya ayam perlu diungkep dan awet bisa masuk kulkas.

Hari kedua kami beli sayur mayur seperti daun melinjo, daun pisang (daun pisang ternyata mahal yo), selada, tomat, dan timun. Daun pisang udah kita proses untuk bungkusan nasi bakar, seledri diletakkan di mangkok isi air, dan bikin kremesan. Oiya sama masak nasi! Karena dirumah cuma ada rice cooker mainstream, masak untuk 50 porsi harus 3x trip masak nasi. Dan karena tidak ada termos, kami ngakalin nasinya pakai panci kukus

Hari ketiga, bangun pagi-pagi, potong-potong timun, potong tomat, bungkus nasi pakai daun pisang, bakar nasi, goreng ayam, dan packing-packing. Alhamdulillah semua lancar, terkendali


Bagi saya seorang IT Man hampir seumur hidup, membantu istri memasak 50 porsi, wah, lumayan jadi beban juga ya. Ternyata masak untuk 50 orang itu berbeda dengan proses looping dari 1 hingga 50 yang terjadi cuma dalam 1 detik dan semua output-nya exactly same

Berbeda dengan masak. Daun pisang sobek sikit, bisa buyar. Nasinya kurang pas, nanti bentuknya ga cakep. Ukuran ayam ada yang kecil, ada yang gede bisa ga muat dalam kotak. Wadooo..

Ini katering 50 porsi, bener-bener jadi pengalaman yang cukup berarti.

---

Yah, akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada sponsor acara ini. Mon maap kepada pengunjung blog ini karena udah saya bikin ngiler tanpa give away ya.

March 1, 2021

Kerja Pertama

Sejak SMA, paling anti yang namanya jadi PNS. Maunya jadi karyawan Chevron :)) Ya maklum, karena pekerjaan top notch di wilayah Pekanbaru yang ehem ini adalah perusahaan minyak ameriki itu. 

Alhamdulillah, waktu Kerja Praktek kuliah dulu, mantan pacar (sekarang dah jadi istri 😅) bantuin untuk dapat magang di Chivrin ini. Maka angan-angan makin tinggi ga kepalang untuk kerja di perusahaan ini.

Cuma emang jiwa saing diri ini rendah, sehingga emang ga lolos aja buat kerja disana :))

---

Ceritanya di tahun akhir kuliah, om yang ga pernah ngubungin saya seumur hidup tiba-tiba ngubungi untuk datang di kantornya. Ternyata di kantor nya butuh tenaga programmer untuk menjadi technical support. Kantornya Bappeda Provinsi Riau.

Karena waktu itu udah ujian proposal, dan tinggal bikin laporan akhir, saya terima tawarannya. Lumayan banget buat jadi pengalaman pertama kan. Karena semangat, saya lupa tu prinsip saya di paragraf pembuka, saya ga mau jadi PNS :))

Dulu saya melihat PNS itu cuma sebatas kelurahan dan kecamatan, tau sendiri pelayanan 2 kantor ini rasanya ga pernah bagus. Berdasarkan pengalaman terhadap 2 kantor ini, citra PNS secara keseluruhan jadi buruk rupa. Dan ternyata, selama ini saya salah. Kerja PNS di kantor ini, sama sekali tidak seperti orang kelurahan dan kecamatan.

Beruntung saya ditempatkan di instansi perencanaan pemerintahan daerah, dimana seluruh kegiatan pemerintah daerah, hulunya pasti dari perencanaan. Terpampang nyata seluruh proses perencanaan daerah dari visi, misi, tujuan, sasaran, program, kegiatan, rincian anggaran, hingga jadilah proses pembangunan jalan di sekitar rumah kita.

Prosesnya memakan waktu hingga 1 tahun, sebelum jalan berlubang di kota kita itu dilakukan perbaikan atau pembuatan gedung baru atau kegiatan beasiswa atau kegiatan lainnya.

Dan itu benar-benar sebuah roda yang sangat besar. Saya yang awalnya cuma jadi programmer, merangkap kerja menjadi programmer-serba-bisa, seorang IT Man sejati yang sering jadi meme.


Saya merangkap jadi rekap data, potograper, tukang tulis artikel, operator rapat, bikin infografis, bikin cover dokumen pemerintahan, dan lainnya. Tapi hal itu menjadi pengalaman saya yang super duper berharga. Menjadi Yes-Man ketika muda emang tidak ada salahnya. Catat, ketika muda ya. Kalau udah tua, jangan mau.

Pergi siang pulang dini hari. Hampir setiap hari melakukan ini. Pekerjaan untuk unit saya, bener-bener padat dengan SDM yang rasanya kurang. Loh kok tidak ditambah? Karena ga ada yang mau masuk unit saya karena kerjanya ga waras :))

---

Oke, sebagai blogger yang minim ide, tulisan ini harus saya bagi menjadi beberapa part untuk kelangsungan one day one post (cita-cita tiap blogger). Manajemen posting yang baik itu emang penting bagi blogger moody seperti saya

Si yu!

February 28, 2021

Monetisasi Blog

Ngeblog sejak Tahun 2008 waktu masih usia 15 tahun. Ratusan tulisan telah terbit sejak saat itu. Baik yang nulis sendiri, comot dari blog lain tanpa sumber ataupun ngetik ulang dari majalah. Duh maapkan daku waktu masih labil :))

Kalau anak sekarang, usia 15 tahun udah jadi selebgram kali yak? 

---

Kalau dulu nulis, ya asal saja yang penting nulis kayak sekarang. Nulisnya juga ga mikir panjang. Beda sama sekarang harus ditulis dengan bener-bener takutnya jadi aib nanti kalau jadi Gubernur :))

Ok, lupakan.

Dari jaman dulu nulis, cuma ada 1 prinsip yang saya terapkan yaitu Tanpa iklan alias no ads. Saya itu kurang suka sama iklan, baik di televisi ataupun internet. Kalau radio dulu suka sih, soalnya iklannya lucu-lucu.

Asupan gizi waktu ngeblog dulu, Timtim. eh Tam.

Terhadap iklan ini saya agak-agak idealis. Bahkan, blog ini menghasilkan duit setelah bertahun-tahun lamanya dari tulisan berbayar (bukan iklan nyebelin). Dan sejak Tahun 2008 juga saya udah menjadi pengguna setia adblocker. Jadi mon maap, teman-teman yang memiliki Ads dari berbagai publisher, ga keliatan disaya. 

Karena dari dulu saya sudah pakai adblocker, jadi di Youtube saya itu ga ada iklan sama sekali. Dan ketika saya nonton Youtube pakai laptop orang lain dan ketemu iklan, disaat itu lah saya mulai jadi anak cupu yang ga tau skip ads. 

---

Tahun 2021 ini, sepertinya idealisme saya ini berubah ngakak. Jadi saya merencanakan blog khusus untuk dimonetisasi. Kemarin niatnya blog ini saya monetisasi, tapi ternyata harus menggunakan Top Level Domain (TLD) menjadi syarat. Dengan idealisme 1 lagi, blog ini insyaallah akan tetap di blogspot gratisan, sampai google bangkrut kapanpun

Eits, untuk tulisan berbayar blog ini masih terbuka kok :))

February 25, 2021

Tempat Main Baru Tau

Kota Pekanbaru itu terletak di tengah Provinsi Riau dan di tengah Pulau Sumatera. Tidak ada pantai, tidak ada gunung, tidak punya laut, tapi punya sungai terdalam di Indonesia. Jadi jangan mikir sungainya itu bersih, suara air yang menenangkan, atau bisa dipakai buat mandi, nanti saya semangat mau nyemplungin teman-teman 😅


Tempat main di Pekanbaru itu harus dibuat dulu. Misal Taman Ruang Terbuka Hijau (RTH), Danau Buatan, Alam Mayang, dan Mall. Kalau mau liat wisata alam itu harus keluar kota dulu, ya minimal 2 jam perjalanan.

---

Kita fokus kepada tempat main yang dibuat ini. Jadi selama pandemi setahunan ini, saya hitung paling 3 kali pergi ke Mall. Bulan lalu, saya pergi ke Mall Pekanbaru, dan ketemu hidden gem. Tempat main asik yang udah lama, tapi saya baru liat 😅

Saya lupa nama tempat mainnya, tapi yang jelas disebelah Fun Station lantai 2. Tempatnya strategis di depan eskalator lantai 2, kayak kinderjoy di kasir indomaret.


Harganya lumayan Rp. 75.000 / Anak untuk weekend, dan Rp. 50.000 / Anak untuk weekdays.  Tapi tanpa batas waktu dan boleh keluar masuk bebas asal anaknya sama. Untuk ukuran tempat main indoor yang di dalam mall, saya rasa ini yang paling terbaik se Pekanbaru. 

Tentu ini sangat objektif sekali melihat ini tempat main beneran niat bikinnya. Terus jenis mainannya banyak banget. Mon maap saya ga bisa list mainannya, pokoknya anak susah bosen di dalamnya. Satu lagi, tempat mainnya luas sekali. Bayangin aja, waktu itu anak main sendirian udah kayak Colombus pertama kali nemuin Amerika.


Kalau main disini, jangan lupa bawa kaos kaki ya, karena yang masuk wajib pakai kaos kaki untuk anak dan orang tua pendamping. Bisa-bisa nambah 20.000 lagi untuk beli kaos kaki baru.

---

Saran saya buat yang mau main disini, sebaiknya main dikala sepi seperti masa pandemi sekarang ini dan pilih hari weekdays biar murah yang orang ga ada main seperti hari Senin jam 10 pagi. Karena kalau lagi sepi, orang tua mau ikut main ga malu-maluin :))

February 24, 2021

Fans Garis Lembut

Emang jarang saya menulis tentang klub bola paporit saya. Karena saya tau, banyak yang ga suka dan menimbulkan klaster-klaster fans klub sepak bola garis keras tertentu dan dikucilkan dalam kehidupan sosial :))

Cuma sepertinya keterlaluan kalau ga ada tulisan tentang Chelsea satupun di blog yang kita cintai ini. Terlebih habis menang Leg 1 Champions League dini hari tadi lawan Atletico Madrid, dan belum tentu Leg 2 menang (emang fans yang pesi-mistis 😂)

---

Cerita awalnya, kenapa saya suka Chelsea ini sederhana. Kalo main PS, pemainnya bagus-bagus semua. Terlebih waktu Tahun 2004 hingga 2011an. Pemain-pemain seperti Shevchenko, Robben, Joe Cole, Wright-Phillips, Cech, Crespo, dan banyak lainnya. Sejak Chelsea dibeli sama si raja minyak Rusia, Chelsea menjadi salah satu poin revolusi sepak bola hingga saat ini menurut saya. Kemudian diikuti dengan Manchester City dan PSG. Orang-orang nyebutinnya "Oil Money".

Tentu banyak pemain Chelsea jaman dulu yang saya suka, tapi untuk saat ini saya sangat suka Olivier Giroud, man of the match tadi malam saat melawan Atletico Madrid dengan gol tunggal bicycle kick-nya.


Giroud ini menurut saya pemarin yang sangat under-appreciated. Sering kali muncul sebagai pahlawan Chelsea dengan gol yang menurut saya aneh-aneh gayanya. Paling terkenal itu emang Scorpion Kick yang menang Puskas Award Tahun 2017 waktu di Arsenal. 

Post ini untuk apresiasi kepada Giroud, ya kali dia bisa bahasa Indonesia belajar sama fiki naki di ome tipi. 

---

Ok, lanjut mengenai Chelsea. Sejak Premier League udah ga tipi nasional yang pakai antenna, udah jarang banget nonton Chelsea main. Jadi bisa nontonnya paling ya di YouTube, nonton highlight. Menurut saya nonton highlight ini semacam revolusi cara menonton bola dimana pertandingan yang 90 menit lebih, bisa dibikin dalam waktu 2 menitan. Sangat menghemat waktu  nonton buat fans garis lembut prok prok prok 👏👏👏 

Sebagai fans garis lembut, saya juga ga ngoleksi jersey-nya Chelsea. Cuma punya 1, itupun KW Thailand yang dulu jadi trend banget 😅


Dan ga begitu berminat yang ngoleksi jersey original bekas keringat pemain asli kayak yang dilakukan fans garis keras pada umumnya. Emang kadang fans garis lembut itu berpikir agak lebih jernih

---

Sekian tulisan saya kali ini. Silahkan buat teman-teman yang fans klub lain, bisa tinggalin komentar terus kita saling balas komen di blog. saya ga baper kok :)) 

February 23, 2021

Pertanamtanaman

Setelah nulis selama 2 jam, ngedit poto, do some research, dan 5 menit kemudian...."Ini nulis apaan si?"

Kemudian tulisannya diapus 😅

Mood nulis saya ini kayaknya lebih parah dari PMS. Eh bukan PMS itu ya, tapi PMS ini *apaan si*

---

Selama masa hiatus hampir 2 tahun belakangan. Sudah amat sangat banyak yang terjadi. Bahkan saya udah berhenti dari tempat kerja lama saya dan  telah mendirikan 2 perusahaan baru. Bayangkan roller coaster kehidupannya :))

Nanti saya cerita satu persatu. Mayan kan buat konten wahahaha. Hari ini saya mau cerita tentang hobi lama yang bangkit kembali. Bukan ngeblog ya, walaupun emang bener juga sih...... Eh?

Hobi nanam-nanam. Ini hobi sejak jaman SD bangkit kembali sekarang. Dulu berenti nanam, karena trauma masa kecil. Waktu itu nanam pohon pisang, terus dibabat sama tukang potong rumput. Sejak itu udah ga mau nanam-nanam lagi. Untung yang ditanam pohon pisang, bukan pohon keluarga cendana.


Hobi ini bangkit kembali setelah sekian lama dikarenakan instagram saya isinya monstera semua. Mau tidak mau, saya terhipnotis. Walaupun belum kesampaian punya monstera varigata, saya udah punya monstera adansonii yang belinya ga usah pakai mikir. Menumbuhkembangkan tanaman itu membahagiakan menurut saya. Senang ketika ada tunas baru, eksperimen water propagation, atau stek batang. Lumayan itung-itung aktivitas produktif walaupun minim gerak. 

Bunga-bunga yang saya koleksi juga bukan yang hypebeast, tapi yang affordable. Karena saya tau, yang mahal pasti akan segera murah pada nantinya. Apple iPhone 12 itu akan affordable 5 tahun lagi, nah, saat itu lah kita belik.... *udah mulai ngigo*

Biar ga stres saya pilih bunga-bunga yang ngerawatnya mudah. Kalau merawatnya susah, kan nambah beban kehidupan aja jadinya.


Tanaman diatas saya beli di Cactusnesia, teman kantor saya yang punya passion di dunia perkaktusan-tapi-lagi-nyoba-peruntungan-jual-bunga-lain . Jangan tanya ID-nya apa, saya ndak tau :)) 

---

Buat teman-teman yang punya hobi tanam-tanaman, udah punya tanaman apa aja di rumah? Buat yang kasi komentar ternak bunga bank, sini saya pites dulu palanya.

February 22, 2021

Foto Lawas

Beberapa hari belakangan ini, saya sering banget ngecek file-file lama yang ada di hardisk. Tujuannya cuma 1 buat bikin konten blog :))

Dari jaman sekolah dulu, paling hobi yang namanya nyimpan-nyimpan poto apapun itu bentuknya, objeknya, momennya, dan tempatnya. Karena dulu saya mikirnya, cara buat nge-pause waktu ya cuma dengan memotretnya. 

Dan saya paling anti yang namanya apus-apus poto kecuali dengan sangat amat terpaksa tingkat kewaspadaan nasional *melirik istri dengan mata sinchan*

---

Jadi saya sortir foto-foto paling lama di hardisk saya, dan ketemu foto waktu saya masih jadi fanboy Sony Ericsson garis keras, di foto ini saya pakai tipe W350i sekitar tahun 2009.


Ini foto waktu perjalanan dari Kota Pekanbaru menuju Kab. Siak. Jaman itu, masih pakai kapal feri roro menuju Siak. Jauh waktu sebelum ada jembatan. Sangat iconic dan tidak bisa diulang walaupun fotonya tidak instagram-able.


Foto selanjutnya, masih dengan handphone yang sama di tahun yang sama ketika handphone itu wajib bisa dipakai sms dengan satu tangan. Dulu pekerjaan saya ini namanya iseng, sekarang biasa dikenal dengan car spotter atau truck spotter.


Foto yang paling banyak di galeri handphone saya saat itu, catatan temen. Dari gambar diatas saya dapat menjelaskan bahwa mikrosporosit (2n) melakukan meiosis pertama menjadi 2 mikrospora (n) dan ber-meiosis kedua menjadi 2 inti vegetatif dan inti generatif. Buat teman-teman yang suka stek batang bunga mawar tetangga boleh abaikan paragraf ini.

---

Foto jaman dulu (dalam kasus ini tahun 2009 dengan menggunakan handphone low-end) jika dibandingkan dengan foto jaman sekarang, ya tidak pantas dibandingkan. Tapi, yang saya suka dari foto jaman itu adalah "vibe"-nya. Tipikal yang ngeblur karena fokus dan speed-nya yang fix dan langit yang washed out.

Foto-foto jadul begini, tidak hanya untuk bernostalgia, tapi juga untuk ngaca. Bahwa kita sudah tua, perlu banyak-banyak beribadah :))