Saya baru 1 kali ke Tembilahan. Waktu itu ada study tour waktu SMA sekitar 11 tahun yang lalu. Setelah itu, ga pernah lagi. Karena emang jaraknya yang lumayan jauh, sekitar 7-8 jam pakai mobil. Kalau naik odong-odong mungkin bisa sekitar 3-4 hari tergantung genre musik.
Jadi beberapa hari lalu, tim kami diundang oleh pak Bupati Indragiri Hilir ke Tembilahan sebagai tim hore-hore ahli penyusunan dokumen.
Oiya, Indragiri Hilir ini adalah produsen kelapa terbesar di Indonesia yah. Identik dengan parit dan jembatannya. Cuma karena kesininya cuma 2 hari, jadi ga sempat kemana-mana buat dokumentasiin.
---
Nah dari perjalanan kemarin, malam hari setelah kami sampai di Tembilahan, kami diundang makan di rumah Bupati. Sebagai makhluk biasa dan minim kontribusi ke daerah, kan jarang-jarang bisa makan di rumah dinas pak Bupati gitu. Mikirnya cuma, "wah, perbaikan gizi to the max".
Simulasi makan tiap hari kalo jadi Bupati |
Biasanya kalau ke kondangan gitu, biasanya proteinnya 1 atau 2. Ini kelas masyarakat standar ya, bukan kelas Raffi Ahmad 😅 Jadi menikmati 4 protein dalam 1 piring itu hal yang sangat istimiwir. Bayangin aja kapan kita makan nasi bungkus lauknya 4? Kan harganya jadi ngaco gitu.
Oiya ini juga kondisinya juga karena ada tamu kali ya. Mungkin kalau hari-hari biasa, pak Bupati makannya telor ceplok juga kayak kita.
Ruang Makan |
Buat yang makannya duduk depan kipas angin, sini yok kita tos dulu.
Selamat malam Om, waaah???bersyukur banget ya om bisa makan di rumah bupati dan bisa bertemu rekan lama rasanya senang banget . Semoga suatu saat keadaan kami bisa kembali seperti dulu baik dalam segi ekonomi maupun dalam segi lainnya. Apakah teman blogger lain juga rasakan begitu selepas kehilangan orang tercinta yang pergi selama - lamanya.
ReplyDeleteSeneng mbak, karena jarang-jarang makan enak :))
DeleteWah ... Jadi tamu agung keknya. Tapi yang kita makan cuman sekapasitas perurt saja ya Mas. Pak bupatinya makan juga semampu perutnya. Jadi, Kita rakyat biasa. sama dong, dengan para pejabat. He he ... Tos.
ReplyDeleteKaga tamu agung mbaak T.T
Deletekeren.... enak enak makanannya...
ReplyDelete👍👍
Lengkap dari appetizer, main course sama dessert bang :))
Deletewahhh beruntung bisa diundang ke rumah bupati
ReplyDeleteaku belom pernah hehehe
paling nggak ada cerita yang bisa dikenang gitu
aku jadi inget waktu zaman kos, dan kalau dapet undangan makan enak, pasti yang terlintas langsung "wahh perbaikan gizi" hahaha
Kalo ini jaman kuliah, mungkin lauknya saya bungkus bawa pulang ni mbak :))
Deletekemarin saya ke rumah bupati cuma sempat minum tehnya aja, roti nggak disentuh karena nggak enak kan kalau nggak ditawarin :D
ReplyDeleteKalau rotinya depan pak bupati, jangan diambil mbak :))
DeleteMenyenangkannya jadi pejabat ya hahaha, bisa jalan2 ke pejabat juga.
ReplyDeleteProteinnya muantab ...
Btw di sana penghasil buah kelapa?
Berarti kelapa ijo di sana murah dong? Di sini sebutir 40K-50K lho, mehong sekali, sudah gitu stoknya gak banyak.
Siapa yang pejabat bang? :))
DeleteKelapa 40-50rb bang? Wadoo mahal kaliiii... Kalau dari petaninya langsung harganya pariatip bang, paling mahal ya 2-3rb.. kalo paling murah bisa 600/biji T.T
Haha momentum banget nih, bisa bertemu dan berkunjung kerumah bupati disana. Apalagi sampe diajak mabar (makan bareng) bersama, bisa nambah gak tuh kalau kurang hahaha xD?
ReplyDeleteBisa nambah bang, kalau mukanya agak tebal atau deket sama meja prasmanannya :))
DeleteKalo tiap hari makan protein 4 gitu, even dia gurbernur bisa ga panjang umur mas, kolesterol menyerang hahahahaha.
ReplyDeleteDuuuh aku langsung kepengin udang liat lauk di atas 🤣